Si onar kembali meruntuhkan dinding kebebasan. Membuat semua kepedulian pergi dalam sekejab, hisapan demi hisapan nikotin merongga dalam paru-paru. Memori memberikan kesaksian atas alasannya, namun menjerumuskan dirinya. Tidak ada alasan untuk kembali, tidak ada yang diinginkannya selain membuat onar. tidak ada yang peduli, tidak ada....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar